Minggu, 05 Agustus 2012

Kerusakan yang Disebabkan Oleh Alam



 Gunung Meletus
Letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati.

-      Penyebab Terjadinya

Letusan Gunung berapi terjadi karena aktivitas vulkanisme yang denga ledakan, getaran dan muntahan material gunung.

ü Letusan gunung berapi melemparkan berbagai meterial padat yang terdapat didalamnya seperti batuan,kerikil,dan pasir dapat menimpa perumahan, daerah pertanian dan hutan.

ü Hujan abu vulkanis yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya pernapasan,pemandangan yang gelap, dan lingkungan yang kotor.

ü Lava panas yang meleleh dapat merusak bahkan mematikan apa saja yang dilaluinya.

ü Awan panas yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata dapat menewaskan makhluk yang dilaluinya.

ü Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk hidup di sekitar gunung berapi.

-      Dampak

 Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung pada

kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur

karena mengalami proses peremajaan tanah. Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

ü Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

ü Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

ü Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

ü Gas yang mengandung racun.

ü Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

-      Upaya Penanggulangan

ü  Menggenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.

ü Membuat perencanaan penanganan bencana.

ü Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.

ü Mempersiapkan kebutuhan dasar.

ü Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.

ü Ditempat terbuka,lindungi diri dari abu letusan dan  awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.

ü Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang, celana panjang, topi dan  lainnya.

ü Jangan memakai lensa kontak.

ü Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung.

ü Saat  turunnya awan panas usahakan menutup wajah dengan kedua belah tangan
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dashyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi

juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.

-      Penyebab Terjadi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. 

-      Dampak

Bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

ü Berbagai bangunan roboh.

ü Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

ü Tanah longsor akibat guncangan.

ü Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

ü Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami

ü Kebakaran.

ü Jatuhnya korban jiwa

ü Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus

-      Upaya Penanggulangan

 Bila berada didalam rumah:

ü Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.

ü Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.

ü Jauhi rak buku, lemari dan jendela kaca.

ü Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dsb.

Bila berada di luar ruangan:

ü Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.

ü Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.

ü Jauhi rak-rak dan jendela kaca.

ü Bila berada di dalam ruangan umum:

ü Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.

ü Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari dan jendela kaca dsb.

ü Bila sedang mengendarai kendaraan:

ü Segera hentikan di tempat yang terbuka.

ü Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.

ü Bila sedang berada di pusat perbelanjaanbioskop, dan lantai dasar mall:

ü Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan

ü Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam

Bila sedang berada di dalam kereta api:

ü Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta

ü Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan

Bila sedang berada di gunung/pantai:

ü Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.

ü Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi

-      Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus,

terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air.

Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.

-      Penyebab Terjadinya

ü Curah hujan dalam jangka waktu panjang.

ü Erosi tanah menyisakan batuan, hingga tidak ada resapan air.

ü Buruknya penanganan sampah, hingga sumber saluran-saluran air tersumbat.

ü Pembangunan tempat pemukiman diman tanah kosong diubah menjadi jalan/tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada.

ü Bendungan dan saluran air rusak.

ü Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang, mengakibatkan banjir kiriman  ataui banjir bandang.

  Angin Topan

Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa . Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampadi kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi

perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.

-      Penyebab Terjadi

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.

-      Dampak

Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

ü Merobohkan bangunan.

ü Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.

ü Membahayakan penerbangan.

ü Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

ü Membahayakan penerbangan



-      Upaya Penanggulangan

ü Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat membahayakan diri atau orang lain disekitarnya.

ü Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri.

ü Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin.

ü Untuk para nelayan, supaya melambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.

ü Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin.

ü Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin topan.

ü Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari serangan angin topan.

ü Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.

ü Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat igunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.

Tanah Longsor
Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan perbukitan atau pegunungan yaang membentuk lahan miring. Lereng atau lahan yang kemiringannya melampaui 20 derajat umumnya memiliki kecenderungan untuk bergerak atau longsor. Namun, tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi tanah lonsor

-      Penyebab Terjadinya

Tanah longsor biasanya terjadi pada musim penghujan, tetapi adakalanya tanah longsor terjadi bukan pada musim hujan. Tanah menjadi longsor karena faktor alam, seperti adanya gempa dan hujan deras, atau juga faktor manusia berupa tindakan pengundulan hutan.

-      Dampak

ü Menimbun dan merusak daerah-daerah di bawah longsoran

ü Menimbulkan korban jiwa

ü Hilangnya orang

-      Upaya penanggulangan

ü Pindahlah ke daerah yang tanahnya stabil ketika tanah longsor terjadi.

ü Bili tidak mampu melarikan diri, lingkarlah tubuh seperti bola untuk melindungi kepala tertimpa atap.

ü Pergi dari daerah longsoran untuk menghindari terjadinya tanah longsor susulan.

ü Bantu arahkan SAR ke lokasi.

ü Bantu penduduk yang tertimpa longsoran, periksa lukanya, dan pindah ke tempat  yang aman.

ü Waspada pada banjir dan aliran runtuhan yang dapat terjadi setelah tanah longsor.

ü Laporkan fasilitas umum yang rusak ke pihak yang berwenang.