Gunung Meletus
Letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi
lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat
mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin
dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap
belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena
dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat
berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal
ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat
tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat
hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan
fotosintesis sehingga lambat laun akan mati.
- Penyebab Terjadinya
Letusan Gunung berapi terjadi karena aktivitas vulkanisme yang
denga ledakan, getaran dan muntahan material gunung.
ü Letusan gunung berapi melemparkan
berbagai meterial padat yang terdapat didalamnya seperti batuan,kerikil,dan
pasir dapat menimpa perumahan, daerah pertanian dan hutan.
ü Hujan abu vulkanis yang menyertai
letusan dapat menyebabkan terganggunya pernapasan,pemandangan yang gelap, dan
lingkungan yang kotor.
ü Lava panas yang meleleh dapat merusak
bahkan mematikan apa saja yang dilaluinya.
ü Awan panas yang berhembus dengan
kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata dapat menewaskan makhluk yang
dilaluinya.
ü Gas yang mengandung racun dapat
mengancam keselamatan makhluk hidup di sekitar gunung berapi.
- Dampak
Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun
untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal
tergantung pada
kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan
tetapi, setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi
daerah yang subur
karena mengalami proses peremajaan tanah. Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan
gunung berapi antara lain berupa:
ü Hujan abu vulkanik, menyebabkan
gangguan pernafasan.
ü Lava panas, merusak, dan mematikan apa
pun yang dilalui.
ü Awan panas, dapat mematikan makhluk
hidup yang dilalui.
ü Gas yang mengandung racun.
ü Material padat (batuan, kerikil,
pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
- Upaya Penanggulangan
ü Menggenali daerah setempat dalam
menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
ü Membuat perencanaan penanganan bencana.
ü Mempersiapkan pengungsian jika
diperlukan.
ü Mempersiapkan kebutuhan dasar.
ü Hindari daerah rawan bencana seperti
lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
ü Ditempat terbuka,lindungi diri dari
abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana
susulan.
ü Kenakan pakaian yang bisa melindungi
tubuh seperti : baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
ü Jangan memakai lensa kontak.
ü Pakai masker atau kain menutupi mulut
dan hidung.
ü Saat turunnya awan panas
usahakan menutup wajah dengan kedua belah tangan
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan
endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang
semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau
hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus,
jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan
gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang
pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia
antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe
Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan
gempa paling dashyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa.
Gempa bumi
juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei
2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
- Penyebab Terjadi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin
lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan tekanan
tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.
- Dampak
Bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan
dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa
peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
ü Berbagai bangunan roboh.
ü Tanah di permukaan bumi merekah, jalan
menjadi putus.
ü Tanah longsor akibat guncangan.
ü Terjadi banjir, akibat rusaknya
tanggul.
ü Gempa yang terjadi di dasar laut dapat
menyebabkan tsunami
ü Kebakaran.
ü Jatuhnya korban jiwa
ü Permukaan tanah menjadi merekat dan
jalan menjadi putus
- Upaya Penanggulangan
Bila berada didalam rumah:
ü Jangan panik dan jangan berlari
keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
ü Bila tidak ada, lindungilah kepala
dengan bantal atau benda lainnya.
ü Jauhi rak buku, lemari dan jendela
kaca.
ü Hati-hati terhadap langit-langit yang
mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dsb.
Bila berada di luar ruangan:
ü Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing
terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
ü Usahakan dapat mencapai daerah yang
terbuka.
ü Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
ü Bila berada di dalam ruangan umum:
ü Jangan panik dan jangan berlari keluar
karena kemungkinan dipenuhi orang.
ü Jauhi benda-benda yang mudah
tergelincir seperti rak, lemari dan jendela kaca dsb.
ü Bila sedang mengendarai kendaraan:
ü Segera hentikan di tempat yang terbuka.
ü Jangan berhenti di atas jembatan atau
dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
ü Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan
lantai dasar mall:
ü Jangan menyebabkan kepanikan atau
korban dari kepanikan
ü Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau
satpam
Bila sedang berada di
dalam kereta
api:
ü Bersikap tenanglah mengikuti
penjelasan dari petugas kereta
ü Salah mengerti terhadap informasi
petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di
gunung/pantai:
ü Ada kemungkinan lonsor terjadi dari
atas gunung.
Menjauhlah langsung ke tempat aman.
ü Di pesisir pantai, bahayanya datang
dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak,
cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi
- Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik.
Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat
juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala
alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya
hujan yang turun terus menerus,
terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah
sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya
karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat
aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air.
Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya
lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya
tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir
merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di
beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda
banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur
pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
- Penyebab Terjadinya
ü Curah hujan dalam jangka waktu panjang.
ü Erosi tanah menyisakan batuan, hingga
tidak ada resapan air.
ü Buruknya penanganan sampah, hingga
sumber saluran-saluran air tersumbat.
ü Pembangunan tempat pemukiman diman
tanah kosong diubah menjadi jalan/tempat parkir, hingga daya serap air hujan
tidak ada.
ü Bendungan dan saluran air rusak.
ü Di daerah bebatuan daya serap air
sangat kurang, mengakibatkan banjir kiriman ataui banjir bandang.
Angin Topan
Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik
dan Atlantik merupakan hal yang biasa . Bagi wilayah-wilayah di kawasan
California, Texas, sampadi kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin
topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di
pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya
gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto
satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya
angin topan, arah, dan kecepatannya.
- Penyebab Terjadi
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang
bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara
ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
- Dampak
Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dalam bentuk:
ü Merobohkan bangunan.
ü Rusaknya areal pertanian dan
perkebunan.
ü Membahayakan penerbangan.
ü Menimbulkan ombak besar yang dapat
menenggelamkan kapal.
ü Membahayakan penerbangan
- Upaya Penanggulangan
ü Pengamanan/perkuatan bagian-bagian
yang mudah diterbangkan angin yang dapat membahayakan diri atau orang lain
disekitarnya.
ü Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin
topan, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri.
ü Pengamanan barang-barang disekitar
rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin.
ü Untuk para nelayan, supaya melambatkan
atau mengikat kuat kapal-kapalnya.
ü Membuat struktur bangunan yang
memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin.
ü Perlunya penerapan aturan standar
bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin
topan.
ü Penempatan lokasi pembangunan
fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari serangan angin topan.
ü Penghijauan di bagian atas arah angin
untuk meredam gaya angin.
ü Pembuatan bangunan umum yang cukup
luas yang dapat igunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun
barang saat terjadi serangan angin topan.
Tanah Longsor
Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan perbukitan atau
pegunungan yaang membentuk lahan miring. Lereng atau lahan yang kemiringannya
melampaui 20 derajat umumnya memiliki kecenderungan untuk bergerak atau
longsor. Namun, tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi tanah
lonsor
- Penyebab Terjadinya
Tanah longsor biasanya terjadi pada musim penghujan, tetapi
adakalanya tanah longsor terjadi bukan pada musim hujan. Tanah menjadi longsor
karena faktor alam, seperti adanya gempa dan hujan deras, atau juga faktor
manusia berupa tindakan pengundulan hutan.
- Dampak
ü Menimbun dan merusak daerah-daerah di
bawah longsoran
ü Menimbulkan korban jiwa
ü Hilangnya orang
- Upaya penanggulangan
ü Pindahlah ke daerah yang tanahnya
stabil ketika tanah longsor terjadi.
ü Bili tidak mampu melarikan diri,
lingkarlah tubuh seperti bola untuk melindungi kepala tertimpa atap.
ü Pergi dari daerah longsoran untuk
menghindari terjadinya tanah longsor susulan.
ü Bantu arahkan SAR ke lokasi.
ü Bantu penduduk yang tertimpa
longsoran, periksa lukanya, dan pindah ke tempat yang aman.
ü Waspada pada banjir dan aliran
runtuhan yang dapat terjadi setelah tanah longsor.
ü Laporkan fasilitas umum yang rusak ke
pihak yang berwenang.